Suatu hari seorang anak kecil berusia 2 tahun bermain asyik dengan mengikuti bayangannya sendiri di ruangan yang diterangi oleh lampu dan bergerak kesana kemari sambil tertawa dan begitu menikmati permainan yang dianggapnya sangat menarik ini. Tiba2 saja si anak terdiam sejenak karena bayangannya terhalang oleh sebuah meja sehingga bayangan tsb berubah bentuk yang tidak dikenalinya, dan si anak dari asiknya bermain tiba2 menjadi takut dan berlari ke arah ibunya mencari perlindungan sambil menangis seakan2 bayangan ini terus mengikutinya. Lalu dengan refleknya si ibu langsung mematikan lampu ruangan, dengan maksud agar bayangan si anak tidak lagi dapat terlihat oleh anaknya. Tak lama kemudian, Si anak perlahan2 mulai membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Bayangan pun tidak ada lagi, si anak pun akhirnya merasa aman dan berhenti menangis lalu melepaskan pelukan dari ibunya.
Dari ilustrasi singkat diatas, pelajaran yang dapat dipetik adalah sering sekali dalam setiap aktivitas kehidupan menuju kesuksesan, kita sering di bayang2i oleh bayangan diri kita sendiri, apabila bayangan ini membentuk sebuah gambar yang menyeramkan, maka kita merasa takut, tetapi apabila bayangan ini membentuk sebuah gambar yang indah, maka kita merasa lebih berani, yakin, memiliki harapan, hingga membentuk sebuah kepercayaan diri sendiri. Dalam mengejar impian kesuksesan, jangan membiarkan bayangan diri kita mengganggu effektivitas dan produktivitas aktivitas kita kesehari2annya, karna apapun itu yang membayangi kehidupan kita belum tentu sesuai dengan kenyataan yang akan kita jumpai. Usahakan selalu mencari tau bagaimana agar bayangan ini dapat membentuk gambar yang indah dan disukai oleh kita dengan cara masukan objek2(input+masukan positif) lain ke dalam pembentukan bayangan ini menjadi sebuah bayangan yang sangat menarik dan sangat indah. Apabila kita mau menggunakan objek2 lainnya dan merangkainya dalam pembentukan bayangan kita sendiri, maka kita akan melihat bayangan kesuksesan dan keberhasilan.
Disisi lain, banyak juga orang yang tidak mampu menciptakan bayangan kesuksesannya, dikarenakan mereka sudah takut dan berlari dari bayangannya sendiri yang terus mengikutinya (seperti ilustrasi si anak kecil di atas ini), walaupun mereka berusaha mencari tempat yg aman, tetapi mereka tak kunjung mendapatkan keamanan dan kenyamanan tsb. Mereka berlari dan terus berlari dan akhirnya mengambil jalan pintas yaitu “mematikan lampu/terang” yang dapat membentuk bayangan mereka sendiri agar bayangan mereka tidak terbentuk lagi. Singkat kata, Orang yang seperti ini akan lebih memilih dan menyukai “BAYANGAN DALAM KEGELAPAN”, yang artinya lari dari masalah, bersembunyi, dan berakhir di tempat yang menurutnya aman, nyaman, yang sebenarnya tempat yang aman ini adalah sebuah “KEGELAPAN” atau “KEKELAMAN”
Penulis : Deddy Aurudy | Publisher : Rangga
[MelileaNetwork.com]
COPYRIGHT © Melilea Tuban 2013
Dari ilustrasi singkat diatas, pelajaran yang dapat dipetik adalah sering sekali dalam setiap aktivitas kehidupan menuju kesuksesan, kita sering di bayang2i oleh bayangan diri kita sendiri, apabila bayangan ini membentuk sebuah gambar yang menyeramkan, maka kita merasa takut, tetapi apabila bayangan ini membentuk sebuah gambar yang indah, maka kita merasa lebih berani, yakin, memiliki harapan, hingga membentuk sebuah kepercayaan diri sendiri. Dalam mengejar impian kesuksesan, jangan membiarkan bayangan diri kita mengganggu effektivitas dan produktivitas aktivitas kita kesehari2annya, karna apapun itu yang membayangi kehidupan kita belum tentu sesuai dengan kenyataan yang akan kita jumpai. Usahakan selalu mencari tau bagaimana agar bayangan ini dapat membentuk gambar yang indah dan disukai oleh kita dengan cara masukan objek2(input+masukan positif) lain ke dalam pembentukan bayangan ini menjadi sebuah bayangan yang sangat menarik dan sangat indah. Apabila kita mau menggunakan objek2 lainnya dan merangkainya dalam pembentukan bayangan kita sendiri, maka kita akan melihat bayangan kesuksesan dan keberhasilan.
Disisi lain, banyak juga orang yang tidak mampu menciptakan bayangan kesuksesannya, dikarenakan mereka sudah takut dan berlari dari bayangannya sendiri yang terus mengikutinya (seperti ilustrasi si anak kecil di atas ini), walaupun mereka berusaha mencari tempat yg aman, tetapi mereka tak kunjung mendapatkan keamanan dan kenyamanan tsb. Mereka berlari dan terus berlari dan akhirnya mengambil jalan pintas yaitu “mematikan lampu/terang” yang dapat membentuk bayangan mereka sendiri agar bayangan mereka tidak terbentuk lagi. Singkat kata, Orang yang seperti ini akan lebih memilih dan menyukai “BAYANGAN DALAM KEGELAPAN”, yang artinya lari dari masalah, bersembunyi, dan berakhir di tempat yang menurutnya aman, nyaman, yang sebenarnya tempat yang aman ini adalah sebuah “KEGELAPAN” atau “KEKELAMAN”
Penulis : Deddy Aurudy | Publisher : Rangga
[MelileaNetwork.com]
COPYRIGHT © Melilea Tuban 2013
Post a Comment